Bagi sebagian masyarakat Indonesia, olahraga bola lacrosse masih terdengar asing. Olahraga ini punya sejarah panjang dari suku asli Amerika. Lacrosse juga dikenal sebagai olahraga paling cepat di dunia yang menggunakan tongkat.
Lacrosse banyak berkembang dan populer di berbagai negara, terutama daerah Amerika Utara. Olahraga lacrosse menggunakan tongkat panjang dengan jaring di bagian ujungnya untuk menangkap sekaligus melempar bola.
Mengenal Olahraga Bola Lacrosse dan Sejarahnya
Lacrosse adalah salah satu jenis olahraga yang menggunakan alat tongkat. Olahraga ini berasal dari masyarakat pribumi Amerika Utara yang kemudian divariasi sejak abad ke-12. Ada nilai budaya dan spiritual dalam lacrosse.
Hal ini membuat lacrosse sering digunakan untuk ritual dan latihan perang saat itu. Lacrosse menggabungkan kecepatan, keterampilan, strategi untuk menghasilkan olahraga yang seru.
Lacrosse berevolusi dan terus beradaptasi bersama suku dan komunitas sehingga semakin populer, aturan berkembang, gaya permainan unik. Liga dan klub organisasi terus bermunculan membuatnya menjadi olahraga tim paling kompetitif.
Memasuki tahun 1600-an, misionaris Jesuit Prancis adalah orang barat pertama yang menonton permainan ini kemudian memberinya nama olahraga bola lacrosse. Pada tahun 1856, berdiri Montral Lacrosse Club di Kanada.
Pada awal kemunculannya, lacrosse dianggap sebagai acara besar, berlangsung selama beberapa hari, dilakukan di area terbuka yang luas. Gawangnya bisa memanfaatkan pohon atau fitur alam lainnya berjarak 500 yard.
Aturannya sangat sederhana, yaitu bola tidak boleh disentuh oleh tangan pemain dan tidak ada batas. Bola dilempar ke udara sebagai tanda dimulainya permainan. Para pemain berlomba jadi yang pertama menangkapnya.
Bola kayu asli diganti kulit rusa kemudian diisi bulu. Sedangkan tongkatnya berkembang dari waktu ke waktu dengan jaring dari urat rusa. Para pemain mengoleskan cat serta arang di wajah juga tubuh.
Pada tahun 2019, Lacrosse International Federation berganti menjadi World Lacrosse. Kemudian olahraga bola lacrosse ini mulai mendapatkan pengakuan penuh oleh Komite Olimpiade Internasional pada tahun 2021.
Aturan Dasar dan Sistem Permainan Lacrosse
Sama seperti olahraga lainnya, lacrosse juga memiliki peraturannya sendiri yang unik dengan intensitas tinggi. Berikut aturan dasar dan sistem permainan olahraga lacrosse:
1. Jumlah Pemain
Lacrosse lapangan terdiri dari 10 pemain (3 penyerang, 3 gelandang, 3 bertahan, 1 penjaga gawang). Sedangkan lacrosse dalam ruangan terdiri dari 6 pemain (3 penyerang, 2 bertahan, 1 penjaga gawang).
2. Durasi
Lacrosse lapangan terdiri dari 4 quarter, masing-masing 15 menit sehingga totalnya 60 menit. Sedangkan olahraga lacrosse dalam ruangan terdiri dari 3 quarter masing-masing 20 menit.
3. Tujuan
Tujuan olahraga bola lacrosse adalah untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke dalam gawang lawan menggunakan tongkat jaring. Setiap pemain harus menggiring, menangkap, melemparkan bola ke gawang lawan.
4. Aturan Menggunakan Tongkat
Setiap pemain menggunakan tongkat yang panjangnya berbeda-beda. Pemain penyerang menggunakan tongkat pendek agar manuver lebih cepat. Pemain bertahan menggunakan tongkat panjang untuk mencegah lawan mendekati gawang.
Sementara pemain gelandang menggunakan tongkat dengan panjang sedang.
5. Cara Bermain
Setiap pemain boleh mengoper, menangkap, menerima bola menggunakan tongkatnya masing-masing. Tetapi dilarang berlari saat bola ada dalam tongkat mereka, jadi wajib menggiring dengan gerakan tertentu atau bisa mengoper ke teman setim.
Pelanggaran dapat terjadi jika pemain melakukan kontak fisik ilegal atau mengganggu pemain lawan tanpa bola. Dan waktu dapat berhenti jika terjadi pelanggaran atau time out.
6. Pelanggaran dan Hukuman
Beberapa jenis pelanggaran dalam olahraga bola lacrosse adalah interferensi (menghalangi pemain lawan yang tidak membawa bola), slashing (pukulan keras menggunakan tongkat mereka ke tubuh atau tongkat lawan).
Lalu ada holding (memegang atau menarik tongkat lawan secara ilegal). Pelanggaran akan mendapatkan hukuman di luar lapangan dalam waktu tertentu, seperti 30 detik atau 1 menit.
7. Perhitungan Poin
Setiap gol yang resmi dicetak di gawang lawan terhitung 1 poin. Gol dapat dicetak dari tembakan jarak dekat maupun tembakan luar jangkauan penjaga gawang. Bisa menggunakan teknik sidearm atau overhead.
Apakah Olahraga Bola Lacrosse Sama dengan Hockey?
Dilihat sekilas, lacrosse dan hockey tampak memiliki persamaan yaitu menggunakan bola/puck yang dimainkan dengan tongkat. Namun perbedaannya terletak pada jenis bola lacrosse terbuat dari karet/bahan sintetis.
Tongkat lacrosse juga ada jaring di ujungnya. Sedangkan hockey menggunakan bola berbentuk cakram dari karet dengan tongkat lebih datar. Lacrosse bisa dimainkan di lapangan terbuka atau bisa dalam ruangan.
Sedangkan hockey hanya dimainkan pada arena tertutup. Gawang hockey juga lebih besar dilengkapi papan yang membantu memantulkan puck. Sedangkan gawang lacrosse lebih kecil dan tidak ada papan di belakangnya.
Perbedaan lainnya juga terletak dari gaya permainan dan peralatan yang digunakan. Lacrosse lebih fokus pada keterampilan menggiring bola, sedangkan hockey mengandalkan kontrol puck serta kontak fisik lebih intens.
Meskipun jarang dibahas di Indonesia, namun lacrosse sangat menyenangkan bagi yang mencari tantangan baru. Kemampuan penguasaan bola dan kemampuan fisik serta strategi kekuatan tim membuat olahraga bola lacrosse layak dimainkan.